Varian gen tertentu berhubungan dengan kanker prostat yang dapat membuat pria lebih rentan terhadap gejala saluran kemih bagian bawah, menurut sebuah studi baru. Di sisi lain, studi ini menemukan varian gen yang berbeda dapat melindungi dari gejala tersebut.
Para peneliti dari Feinberg School of Medicine di Northwestern University di
Chicago mengidentifikasi 38 urutan varian genetik terkait dengan risiko kanker
prostat pada hampir 2.000 orang sehat, orang kulit putih yang terdaftar dalam
studi skrining kanker prostat. Kuesioner yang diisi siantaranya tingkat
keparahan gejala saluran kemih bagian bawah, usia dan apakah mereka menggunakan
obat yang digunakan untuk mengobati pembesaran prostat (benign prostatic
hyperplasia).
Ditemukan empat varian genetik yang terkait dengan tingkat
keparahan gejala saluran kemih, bahkan setelah memperhitungkan variasi genetik
lainnya, usia dan penggunaan obat-obatan.
Penelitian ini dijadwalkan akan dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Urological Association (AUA), di Atlanta.
"Kami tahu bahwa peningkatan [prostate-specific antigen] adalah faktor risiko untuk kanker prostat, namun meningkat juga dengan kondisi non-kanker lainnya, termasuk intervensi bedah," Dr. Tobias Kohler, anggota komite media publik AUA , mengatakan dalam sebuah rilis berita asosiasi. "Memiliki pemahaman tentang faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan gejala kencing dan kerentanan kanker prostat memberi kita kesempatan untuk lebih mendiagnosa dan mengobati kondisi tersebut."
Penelitian ini dijadwalkan akan dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Urological Association (AUA), di Atlanta.
"Kami tahu bahwa peningkatan [prostate-specific antigen] adalah faktor risiko untuk kanker prostat, namun meningkat juga dengan kondisi non-kanker lainnya, termasuk intervensi bedah," Dr. Tobias Kohler, anggota komite media publik AUA , mengatakan dalam sebuah rilis berita asosiasi. "Memiliki pemahaman tentang faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan gejala kencing dan kerentanan kanker prostat memberi kita kesempatan untuk lebih mendiagnosa dan mengobati kondisi tersebut."
Sementara penelitian menemukan hubungan antara varian gen
dan gejala saluran kemih, tapi tidak membuktikan hubungan sebab-akibat.
Karena studi ini dipresentasikan pada pertemuan medis, data dan kesimpulan harus dilihat sebagai awal sampai diterbitkan dalam jurnal peer-review.
Karena studi ini dipresentasikan pada pertemuan medis, data dan kesimpulan harus dilihat sebagai awal sampai diterbitkan dalam jurnal peer-review.
EmoticonEmoticon