Jangan Gunakan Alprazolam Jika Sedang Hamil dan Menyusui



Alprazolam adalah benzodiazepine. Alprazolam dapat mempengaruhi zat kimia dalam otak yang tidak seimbang pada orang dengan gangguan kecemasan. Alprazolam digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan, panik, dan kecemasan yang disebabkan oleh depresi.

Jangan  menggunakan alprazolam jika memiliki narrow-angle glaucoma, atau jika sedang mengkonsumsi itraconazole atau ketoconazole, atau jika alergi terhadap alprazolam atau obat (Valium, Ativan, Tranxene, dan lain-lain).


Jangan gunakan alprazolam jika sedang hamil. Obat ini dapat menyebabkan cacat lahir atau
withdrawal symptoms yang mengancam jiwa pada bayi baru lahir. Alprazolam dapat masuk ke dalam ASI dan dapat membahayakan bayi menyusui. Jangan gunakan Alprazolam jika sedang menyusui.
Alprazolam tidak boleh digunakan jika sedang hamil kecuali tidak ada alternatif yang lebih aman, terutama selama trimester pertama kehamilan. Penilain FDA tentang Alprazolam untuk kategori kehamilan adalah D, yang artinya tidak aman digunakan oleh ibu hamil. Oleh sebab itu direkomendasikan agar menghentikan obat sebelum hamil Beberapa studi telah menunjukkan peningkatan risiko cacat bawaan yang terkait dengan penggunaan obat penenang selama trimester pertama kehamilan.

Alprazolam dapat mengakibatan
habit-forming. Penyalahgunaan obat habit-forming dapat menyebabkan kecanduan, overdosis, atau kematian. Jangan minum alkohol saat menggunakan alprazolam. Alprazolam dapat meningkatkan efek alkohol. Simpan obat di tempat yang aman dimana orang lain tidak mengetahuinya.


EmoticonEmoticon