Interaksi Obat adalah situasi dimana
suatu zat/substansi mempengaruhi aktivitas obat, yaitu efek yang meningkat atau
menurun, atau menghasilkan efek baru yang tidak dihasilkan sendiri. Interaksi
obat dapat terjadi dengan beberapa zat, diantaranya interaksi obat dengan obat,
interaksi obat dengan makanan dan interaksi obat dengan substansi lain.
Peluang
terjadinya interaksi berbanding lurus dengan jumlah obat yang
dikonsumsi,berikut uraiannya.
Probabilitas interaksi:
2-4 obat = 6%
5-8 obat = 50%
8 obat = 100%
Probabilitas interaksi:
2-4 obat = 6%
5-8 obat = 50%
8 obat = 100%
Artinya semakin
banyak jumlah obat yang kita konsumsi secara bersamaan maka peluang/probabilitas
interaksi semakin tinggi.
Tidak selamanya
interaksi obat merugikan. Efek interaksi obat ada yang menguntungkan dan ada
yang merugikan. Efek interaksi obat yang menguntungkan contohnya Kombinasi obat
anti hipertensi, kombinasi obat antidiabetik, dll. Sedangkan Efek interaksi
obat yang merugikan contohnya Metabolisme warfarin dipercepat oleh fenobrbital.
Outcomes dari
Interaksi obat antara lain hilangnya efek terapi obat, toksisitas, peningkatan
tak terduga dalam aktivitas farmakologi, efek menguntungkan mis aditif dan
potensiasi (diinginkan) atau antagonisme (tidak diinginkan) serta interaksi
fisika dan kimia. Faktor Risiko dari
Interaksi Obat antara lain: age, gender, medical history , body composition, nutritional
status, and number of medications used (Linda B,et al.,2009)
Interaksi Obat dianggap
penting secara klinik karena dapat mengakibatkan peningkatan toksisitas dan
atau mengurangi efektivitas, terutama untuk obat dengan indeks terapi yang
sempit.
Mengapa Interaksi Obat yang penting dalam klinik sukar diperkirakan?
- Dokumentasi masih kurang
- Lolos dari pengamatan, seringkali dianggap sebagai akibat dari bertambahnya keparahan penyakit.
- Kejadian atau keparahan interaksi dipengaruhi oleh variasi inividu
EmoticonEmoticon