Sindrom Kardio - Renal


Sejak lama diketahui bahwa penyebab kematian yang utama pada pasien penyakit ginjal kronik (PGK), adalah komplikasi kardiovaskular. Resiko kematian ini sangat tinggi, yang pada pasien dialisis usia muda dapat sampai 500 kali populasi umum. Sebagian besar oleh karena kematian mendadak, infark jantung, atau gagal jantung.



Hubungan ginjal-jantung dalam hal ini amat kompleks, meliputi kelebihan cairan, gangguan elektrolit, arterosklerosis, miokardiopati, proses imflamasi, dan umumnya disertai dengan anemia yang membuat komplikasi.

Sindrom Kardio-Renal-Anemia menurut silverberg didefinisikan sebagai suatu keadaan pada pasien yang terdapat kombinasi dari gagal jantung, penurunan fungsi ginjal, dan anemia. Ada banyak hal yang menjadikan sindrom Kardio-Renal ini menjadi penting.
Pengobatan CHF dengan edem paru sering memperburuk fungsi ginjal, yang berarti mempertinggi resiko morbiditas dan mortalitasnya.
Dalam keadaan ini juga penggunaan obat golongan ACE inhibitor atau ARB tidak dapat dipakai secara maksimal. komplikasi lain seperti hiperkalemia sering didapatkan.
Anemia yang terdapat pada CHF atau pada gagal ginjal akan meningkatkan mortalitas. Dilaporkan Kosiborod dkk. bahwa setiap penurunan hematokrit 1% dalam 1 tahun meningkatkan mortalitas 2%.


Dari penelitian lain pada populasi dengan penurunan fungsi ginjal dan anemia didapatkan resiko CHD lebih tinggi  (RR, 2.74;  95% C.I.95%, 1.42-5.28) Dibanding dengan yang mempunyai kadar kreatinin darah normal.Penelitian lain pada pasca infark miokardium, tanpa gagal jantung, dalam 10tahun 68% pasien meninggal. Pada yang mempunyai gangguan fungsi ginjal, sekalipun ringan, mempunyai resiko kematian 10% lebih besar. Pada penurunan fungsi ginjal yang berat mempunyai resiko kematian dalam 1 tahun 2 kalilipat, dan meningkat terus dalam 5, 10 tahun. Dalamhal ini pasien yang mempunyaifungsi ginjal lebih jelek mempercepat perburukan komplikasi jantung.

Pada suatupenelitian eksperimental didapatkan bahwa penurunan fungsi ginjal diikuti dengan perubahan pada struktur vaskular dan otot jantung. Dalam keadaan CHF, gangguan ginjal sering disertai dengan peningkatan sitokin seperti TNF-alfa, yang dapat menghambat lebih lanjut eritropoiesis. Dalam hal ini gangguan ginjal memperburuk fungsi jantung dan menyulitkan pengobatanya. Gangguan jantung memperburuklebih lanjut fungsi ginjal dan kemudian anemia memperberat keadaan ini. Sindrom Kardio-Renal-Anemia merupakan segitiga atau lingkaran yang berakibat fatal.

Baru sedikit laporan mengenai perbaikan keadaanini dengan usaha menaikkan hemoglobin dari 10-12g/dl ke 12,5g/dl atau lebih tinggi menggunakan eritropoietin dan besi intravena. Perlu diperhatikan bahwa Hb yang tinggi pada pasien dialisis dapat mengakibatkan resiko kematian lebih besar. Pengobatkan yang biasa dilakukan untukgagaljantung harus diberikan lebih hati-hati. Resiko hiperkalemia dari ACE inhibitor, antagonis aldosteron. Juga adanya penurunan fungsi ginjal lebih lanjut akibat obat-obatan.

Sumber : InaSH 2008


EmoticonEmoticon