Kanker Usus Besar

Waspadalah apa bila anda mengalami perubahan kebiasaan buang air besar
APA ITU KANKER USUS BESAR – DUBUR ?
Kanker usus besar – dubur (kolo-rektal) adalah kanker yang menimpa usus besar sampai dubur. Tumbuhnya perlahan-lahan, keluhannya pun timbul perlahan sehingga penderita sering mengabaikan atau lalai terhadap gejala penyakitnya.



MENGAPA SESEORANG DAPAT TERKENA KANKER USUS BESAR – DUBUR ?
Seseorang dapat terkena Kanker Usus Besar – Dubur apabila mempunyai factor risiko sebagai berikut:
1. Faktor genetik
Penderita polip usus atau riwayat keluarga ada yang menderita polip usus
2. Pernah menderita sakit radang usus.
3. Pernah menderita kanker usus besar.
4. Pernah menderita kanker payudara dan atau kanker kandungan.
5. Kebiasaan makan yang salah, yaitu selalu makan daging dan tidak menyukai sayur-sayuran, atau makanan yang diolah dengan menggunakan bahan pengawet dan atau zat pewarna. Juga bisa karena sering makan makanan yang dibakar atau dipanggang.

SIAPA SAJA YANG DAPAT TERKENA KANKER USUS BESAR – DUBUR ?
Di Indonesai, kemungkinan terkena Kanker Usus Besar / Dubur antara wanita dan pria sama besar. Yang paling sering terjadi pada usia sekitar 30 tahun dan sekitar 60 tahun.

BAGIAN USUS MANA YANG DAPAT TERKENA KANKER ?
Kanker dapat menyerang usus besar sampai dubur.

KAPAN MULAI TIMBULNYA KANKER USUS BESAR – DUBUR ?
Kanker usus besar dapat mulai timbul sejak dewasa muda sampai usia lanjut. Tetapi yang paling sering terjadi ialah pada usia sekitar 30 dan sekitar 60 tahun.

BAGAIMANA CARA MENCEGAH KANKER USUS BESAR – DUBUR ?
Dengan kebiasaan makan yang baik seperti :
 Banyak makan makanan yang berserat,§ seperti sayur-mayur, buah-buahan, biji-bijian.
 Kurangi makan daging.§
 Menghindari makan makanan yang menggunakan§ pengawet, zat pewarna dan makanan yang diolah dengan cara dibakar atau dipanggang.

APA SAJA GEJALA KANKER USUS BESAR – DUBUR ?
Stadium dini:
 Adanya tinja yang bercampur darah dan§ lender (bloody stool).
 Kebiasaan buang air besar berubah, tinja§ kadang encer kadang keras, kadang lebih sering atau sulit buang air besar.

Stadium lanjut:
 Perut kembung, nyeri dan tegang.§
 Kadang-kadang dapat diraba adanya masssa§ atau tonjolan pada perut.
 Nafsu makan menurun.§
 Keluar darah dari dubur.§
 Tanda-tanda yang disebabkan oleh§ penyempitan dan penyumbatan dari usus besar – dubur, sperti sulit buang air besar.

BAGAIMANA MENDETEKSI DINI KANKER USUS BESAR – DUBUR ?
Pada stadium dini gejala dan keluahan memang sering kali tidak jelas dan tidak berat, sehingga acapkali penderita datang ke dokter saat penyakit sudah lanjut dan sulit diobati.

1. Untuk pasien yang tidak ada gejala.
 Pemeriksaan colok dubur, sebagai§ bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin.
 Pemeriksaan tes darah samara pada tinja di§ laboratorium klinik mulai usia 50 tahun.
 Pemeriksaan dengan alat yang dimasukan ke§ dalam dubur (Proktosigmoidoskopi) dimulai pada usia 50 tahun. Apabila dalam 2 kali pemeriksaan kesehatan rutin hasilnya negative, dapat dilakukan setiap 3-5 tahun.

2. Untuk pasien dengan risiko tinggi.
 Pemeriksaan samara berkala setiap§ tahun.
 Bila sebelumnya pernah menderita polip§ adenomatus, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan dengan alat yang dimasukan ke dalam dubur sampai usus besar (kolonoskopi), 1 tahun setelah diagnosis, kemudian setiap 3 tahun.
 Bila sebelumnya ada penyakit radang usus§ besar, dianjurkan untuk melakukan biopsy berkala untuk mendeteksi dini adanya perubahan sel-sel kea rah keganasan (displasia pragmalignansi) dan dapat dilakukan penelitian (surveilan) tahunan oleh seorang ahli.
 Bila pada riwayat keluraga ditemukan ada§ anggota keluarga yang menderita banyak polip dalam ususnya (Familial Poliposis), dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan seperti yang tertera pada ad. 1 (untuk pasien yang tidak ada gejala) terhadap anggota keluarga sejak usia 14 tahun.
 Bila sebelumnya menderita kanker usus§ besar, dianjurkan untuk melakukan kolonoskpi 6 bulan sampai 12 bulan setelah diagnosis, kemudian 24 bulan.

3. Untuk pasien dengan gejala dan darah dalam tinja diserta lendir.
Kadang-kadang gejala tersebut dianggap sebagai wasir (ambeien) atau disentri amoeba sehingga diagnosa terhambat. Oleh karena itu gejala tersebut di atas harus dianggap sebagai kanker usus besar sampai dibuktikan bahwa itu bukan kanker. Penderita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan seperti pada ad.2.

BAGAIMANA PENGOBATAN KANKER USUS BESAR – DUBUR ?
Pengobatan kanker usus besar – dubur adalah sebagai berikut:
1. Obat pembunuh sel-sel kanker (sitostatika atau kemoterapi).
2. Penyinaran (radio-terapi)
3. Pembedahan (operasi), selama masih memungkinkan.

Untuk mereka yang telah menjalani operasi atau pembedahan pada usus besarnya dan menggunakan kantong pada perutnya (colostomy bag), dianjurkan mengikuti program rehabilitasi

 Sumber: internershs.com


EmoticonEmoticon